Diingatkan, sukses mendorong pasangan pro perubahan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama merebut tampuk kekuasaan DKI tidak lantas menjadikan kekuatan rakyat dan elemen-elemen masyarakat yang selama ini kritis menjadi terlena.
"Sebagai aktivis sejati, seyogyanya kita berorientasi pada "proses", dan bukan pada "hasil" atau kemenangan," ujar aktivis Indonesia Democracy Monitor, Amir Husin Daulay dalam pesannya yang diterima redaksi, Kamis (20/9).
Dia juga mengingatkan, kursi kekuasaan dan jabatan politik bukanlah tujuan. Semata-mata hanyalah "alat" untuk membela kaum dhuafa (lemah) dan mustadhafin (tertindas) serta "sarana" mencapai tujuan membangun kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
Oleh karenanya, sekarang tibalah waktunya untuk menarik garis tegas, mengambil jarak dengan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnamai.
"Jaga terus sikap kritis terhadap penguasa. Jangan tergoda dengan kekuasaan yang fana. Kemenangan bukanlah tujuan. Kekuasaan bukan segalanya. Terus berjuang sampai akhir," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: