"Ini perkataan bukan pada tempatnya. Itu sama saja mengatakan orang-orang Tegal, atau orang-orang Jawa mengurus wartegnya dengan buruk," ujar Direktur Eksekutif Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis) Sugiyanto, kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Senin, 17/9).
Tidaklah pantas, kata dia, Ahok yang dicitrakan selama ini sebagai anak muda yang cerdas dan pandai mengatakan sesuatu yang terkesan kuat menyakiti etnis tertentu.
"Ahok lupa warteg telah banyak membantu dan menjadi andalan masyarakat kurang mampu," imbuh Sgy, panggilan Sugiyanto.
Pernyataan Ahok yang menganggap manajemen warteg contoh manjemen buruk menimbulkan banyak kecaman, salah satunya di dunia maya. Sejarawan JJ Rizal dalam akun twitternya menyebut Ahok menghina warteg yang selama ini menjadi jejaring pengaman sosial di Jakarta, salah satu pilar utama survival kaum miskin kota.
"Kalo pro rakyat kecil, maju dgn ide populisme tapi nyebut warteg sbg contoh manajemen buruk, wah saya kuatir hidupnya jauh dr rakyat miskin," lanjut JJ Rizal.
"warteg koq anggap manajemen buruk, astaga lupa apa ratusan ribu kaum miskin kota dpt makanan murah en survive di jkt dr warteg. Nilai pmimpin bung dpt dilihat dr sejauh apa ingatan penghormatannya thd wong cilik, kromo, marhaen dlm tiap tutur tindaknya," sahut JJ Rizal.
[dem]
BERITA TERKAIT: