Lalu siapakah Tajul Muluk? Menurut rilis yang diterima Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi), Tajul Muluk adalah ustadz yang melawan arus. Berbeda dengan ustadz kebanyakan, ia tidak mau menerima amplop dari jemaahnya ketika berdakwah.
Rilis itu disebar beberapa orang dalam 'Milad ke 63 Kang Jalal' yang digelar di Jalan Kemang VI no 9, Kemang Raya, Jakarta (Rabu, 29/8)
Serangan terhadap kelompok Syiah sebenarnya sudah terjadi sejak 2004. Namun, saat itu serangan tidak menimbulkan kerugian apa-apa. Namun dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 2006, Pesantren Ijabi di Bondowoso diserang dan pelakunya pun berhasil diadili.
Pada tahun 2006, Ustadz Tajul Muluk, bersama sang adik Raisul Hukama dilantik menjadi pimpinan Ijabi daerah sampang. Dan di tahun kedua ia dilantik, yaitu pada tahun 2007, komunitas Syiah Sampang secara berulangkali mendapatkan teror.
Pada akhir 2011, karena masalah konflik keluarga Raisul Hukama yang awalnya membela Tajul Muluk membelot. Rois, panggilan akrabnya kemudian "bertaubat" dari Syiah. Ia bergabung dengan para penyerang Syiah. Puncaknya, Rois memimpin penyerangan terhadap madrasah dan masjid milik kakaknya, Tajul Muluk. Akibat dari serangan ini, selain kerusakan material dan moral.
Anehnya, selepas penyerangan itu, bukan Rois yang dipenjara. Malah Tajul Muluk diadili dan divonis dua tahun penjara dengan tuduhan penistaan agama. Dan anehnya, tidak ada satu pun pelaku penyerangan yang ditangkap.
[arp]
BERITA TERKAIT: