"SBY itu pernyataannya selalu terukur dan hati hati. Jadi kalau seperti itu
statementnya, berati SBY sudah sangat gusar atas aktivitas dan manuver politik dari pembantunya di kabinet," kata Ketua Bidang Politik dan Komunikasi DPP PAN , Bima Arya, kepada
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (21/7).
Namun yang menarik, pernyataan SBY dua hari lalu itu mengingatkan mantan pengamat politik Charta Politika itu pada penguasa Orde Baru, Soeharto.
"Waktu Pak Harto yang biasanya kalem, terus bilang 'kalau ada gerakan inkonstitusional, nanti saya gebuk'," ungkap Bima.
Yang pasti, PAN mendukung bila SBY berniat mengambil tindakan tegas pada menteri yang tidak bisa membagi waktu antara kerja partai dan tugas negara.
"Saya mendukung kalau SBY tegas dan memberhentikan langsung menteri yang lebih sibuk bermanuver daripada bekerja," ujarnya.
Di sisi lain pada kesempatan terpisah, pengamat politik, Adhie Massardi, berpendapat bahwa sindiran SBY kepada para menteri yang sibuk berpolitik untuk 2014 terutama dialamatkan kepada Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, yang di kabinet duduk sebagai Menko Perekonomian.
"Jelas itu mengarah ke Hatta Rajasa yang gambar dan posternya ada dimana-mana untuk pencapresan," katanya, kemarin.
[ald]
BERITA TERKAIT: