Peringatan Keras SBY, Antara Gertak dan Curhat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 20 Juli 2012, 13:50 WIB
Peringatan Keras SBY, Antara Gertak dan Curhat
presiden sby
rmol news logo Permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menteri yang hanya sibuk urus partai untuk mundur hanya gertakan.

Penegasan SBY itu juga bukan sinyal bahwa akan dilakukan kocok ulang kabinet dalam waktu dekat.

"SBY tidak mau ada turbulensi di fase 'landing' kekuasaanya. Tipikal SBY kan bukan 'risk-taking leader.' Jadi ya tidak akan mengambil resiko untuk kembali mengambil pola antagonistik dengan partai-partai," ujar pengamat politik Gun Gun Heryanto kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat, (20/7).

Apa yang disampaikan Presiden SBY pada sidang kabinet kemarin menurut, dosen Universitas Islam Negeri Jakarta ini, seperti pola curhat-curhat sebelumnya. Makanya, tidak akan memiliki implikasi pada perombakan kabinet.

"Terlebih yang dirombak orang-orang parpol (tidak akan mungkin)," tandas Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA