Publik Semakin Yakin Lembaga Survei Tak Lepas dari Kepentingan Tertentu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 17 Juli 2012, 14:26 WIB
Publik Semakin Yakin Lembaga Survei Tak Lepas dari Kepentingan Tertentu
ilustrasi/ist
RMOL. Di Indonesia, berbagai lembaga survei tumbuh subur. Namun sayangnya, hingga kini belum ada UU yang jelas mengatur keberadaan lembaga survei tersebut.

Demikian disampaikan peneliti Pride Indonesia, Agus Herta S, dalam diskusi bertema "Lembaga Survei, Ilmiah atau Dagang; Studi Kasus Pemilukada DKI Jakarta 2012" di Gedung Wisma Kodel, Jalan Rasuna Said, Kuningan Jakarta (Selasa, 17/7)

Menurut Agus, kemenangan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama di putaran pertama dalam pilkada Jakarta pun menjadi catatan tersendiri bagi lembaga survei. Publik akhirnya semakin yakin bahwa lembaga survei tidak bisa lepas dari kepentingan tertentu.

"Ini pelajaran bagi masyarakat (untuk tak percaya lembaga survei)," tegas Agus.

Berdasarkan hasil hasil hitung cepat, Joko Widodo berhasil mengungguli Fauzi Bowo. Padahal sebelumnya, di antara lembaga survei memprediksi Fauzi Bowo akan unggul jauh di banding Joko Widodo, dan bahkan berpotensi menang satu putaran. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA