Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa dinilai tidak punya perhitungan matang saat mendeklarasikan diri sebagai calon presiden. Karena, jangankan untuk bisa mengusungnya menjadi capres, partainya sendiri diragukan bisa eksis lagi pada pemilihan umum 2014 mendatang.
"Ya, itu namanya berani mati. Tidak punya perhitungan," ujar Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia Iberamsyah kepada Rakyat Merdeka Online kemarin.
Selain partainya diprediksi akan jeblok, sambungnya, Hatta Rajasa merupakan tokoh yang tidak bisa dijual. Karena tidak laku. Iberamsyah menilai, Hatta Rajasa tidak punya prestasinya apa-apa.
"Dia sudah sering jadi menteri. Tapi gagal semua. (Pernah jadi) Menteri Perhubungan, (tapi) berantakan. (Malah) meninggalkan kasus. Itu kasus (hibah) kereta api (dari Jepang). Dan sekarang tidak ada jejak langkah Hatta di perhubungan. Buram semua. Menteri Perekonomian, rakyat semakin menderita. Jadi nggak ada yang dia lakukan," tegas Iberamsyah.
Tak hanya dari segi prestasi, masih kata Iberamsyah dari auranya saja, Hatta tidak ada tampang sebagai presiden. "Coba lihat fotonya di jalan-jalan itu. Nggak punya aura jadi pemimpin. Berbeda dengan Prabowo, Jusuf Kalla, Sutiyoso," ungkapnya.
Meski begitu, dia mengakui, bahwa kepercayaan rakyat terhadap partai politik saat ini sangat rendah. Makanya, dia juga belum tahu siapa saat ini tokoh yang dipercaya rakyat.
Kemarin, Iberamsyah mengakui, penegasan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bahwa Muhammadiyah tidak ada kaitan dengan partai politik, termasuk PAN, akan sangat mempengaruhi suara PAN pada pemilihan umum 2014 nanti. Karena banyak simpatisan PAN adalah warga Muhammadiyah. Apalagi, selama ini, elektabilitas PAN berdasarkan survei sangat jeblok."Saya rasa PAN semakin terancam. Jujur saja. Mungkin nanti dia tidak masuk ke DPR. Kalau parliamentary treshold 3,5 persen, saya yakin PAN tidak dapat," ujar Iberamsyah. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: