Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin prihatin dengan konflik yang masih belum reda di Papua. Din pun berharap agar digelar dialog intensif untuk menyudahi masalah kekerasan di bumi Cendrawasih itu.
"Mengedepankan pendekatan peningkatan kesejahteraan adalah pilihan yang harus dilakukan," ungkap Din, yang ditemui usai pertandingan futsal antara Muhammadiyah dan MNC Grup di Planet Futsal, Kuningan, Jakarta Selatan (Selasa, 19/6).
Soal adanya keterlibatan asing dalam konflik tersebut, Din tak bisa memastikannya. "Susah untuk membuktikannya. Saya juga tak punya evidence (bukti). Cuman rasa-rasanya sangat halus," ungkap Din.
Menurut Din, intelijen harus didorong untuk bisa mengantisipasi dan mencari siapa aktor di balik serangkaian kerusuhan tersebut. "Saya katakan, Indonesia terlalu bebas, terlalu terbuka. Ini yang harus kita buat langkah pertahanan diri secara bersama-sama. Intelijen kita, kita dorong lebih aktif lagi," imbuhnya.
Dan dia mengingatkan, semua elemen masyarakat jangan sampai membawa masalah Papua ini ke luar negeri. "Kedua, kelompok manapun di dalam negeri, jangan pernah berkeinginan untuk membawa masalah ini ke luar negeri. Karena itu akan membuka pelung mereka datang. Itu bisa jadi pintu masuk buat mereka," sambung Din.
Dan yang lebih penting lagi, tambah Din, kesejahteraan rakyat Papua harus diperhatikan dan ditingkatkan. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: