"Masyarakat sudah tahu dan paham betul jika macet dan banjir di Jakarta bukan masalah sederhana," ujar Direktur Eksekutif Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis), Sugiyanto, saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (12/5) malam.
Dijelaskan dia, warga Jakarta tahu banjir sudah terjadi sejak zaman Belanda. Mereka paham bahwa penanganan banjir bukan hanya harus dilakukan Pemprov DKI, tapi juga pemerintah pusat. Di lain hal, warga Jakarta juga paham akan perlunya kerjasama dan komitmen daerah penyangga, antara lain Bogor dan Cianjur, dalam mengatasi banjir di Jakarta.
Memang penting mengangkat apa yang harus dilakukan dalam mengurangi dan mengatasi banjir di ibukota seperti yang sering dibincangkan para kandidat. Tapi, kata Sugiyanto, upaya demikian sudah dan sedang dilakukan oleh Foke. Foke misalnya, berencana membangun tembok raksasa di Jakarta Utara, membangun sejumlah folder, membangun kanal banjir dan melakukan pengerukan kali.
Sama terhadap banjir, warga Jakarta juga mengerti betul kemacetan yang terjadi bukan masalah sederhana. Kenapa isu kemacetan tidak akan efektif menyerang Foke, kata Sugiyanto, juga karena Foke sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya selama lima tahun ke belakang.
Misalnya, ada busway, ada rencana membangun jalan layang non tol, ada rencana membangun tol dalam kota, lalu ada juga pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) yang pengerjaannya dilakukan mulai 2012 tahun ini.
"Untuk mencari simpati, jualan para calon dengan isu kemacetan dan banjir tidak akan berbuah banyak. Tidak akan mempan menghentikan langkah incumbent," tandas dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: