Tidak Mau Bebani Penggantinya, Inilah Tiga Solusi SBY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 26 April 2012, 11:22 WIB
Tidak Mau Bebani Penggantinya, Inilah Tiga Solusi SBY
presiden sby/ist
RMOL. Presiden Yudhoyono menyampaikan tiga solusi untuk mengamankan pertumbuhan ekonomi dan amankan APBN dan fiskal kita.

Hal itu disampaikannnya ketika membuka Musrenbangnas 2012 hari ini (Kamis, 264) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Sebelumnya dia sampaikan, kala APBNP 2012 dibahas oleh DPR bersama pemerintah maka postur angka-angka anggaran dari APBNP itu dilandasi pemikiran dan perhitungan untuk kenaikan harga BBM Rp 1500. Sekaligus dalam APBNP itu disiapkan dana kompensasi kepada masyarakat miskin. Tapi setelah berlangsung proses politik di DPR, yang terjadi adalah kenaikan BBM yang mestinya satu paket tidak diterima DPR dan diputuskan untuk melakukan pembatasan ketat.

"Sehingga (BBM) bisa tidak naik tahun ini meskipun keadaan sangat ekstrim memukul perekonomian kita, dalam perubahan itu bisa saja ada kenaikan. Tapi dalam perkembangan saat ini, bisa tidak naik," ucapnya.

Dia terangkan, hasil proses politik memberikan persoalan baru dalam APBNP 2012. Tapi, pemerintah tidak bisa biarkan begitu saja.Dengan harga BBM tetap seperti berlaku sekarang ini (Rp 4500 untuk premium), maka subsidi BBM dan listrik akan melonjak tajam. Dia ingatkan bahwa pemerintah ingin belanjakan Rp 1500 triliun lebih dengan pendapatan Rp 1300 triliun. Berarti ada defisit Rp 200 trilihun. Kalau itu dibiarkan, akan ada kenaikan defisit sebesar Rp 100 trilun atau menjadi defisit Rp 300 triliun .

"Bisa saja untuk menutup defisit, karena kita tak ingin kontraksi untuk tutup defisit, bisa ambil utang baru. Tapi kita tidak ingin bebani pemerintahan akan datang, anak cucu dan masa depan generasi kita," tegasnya.

Ada tiga elemen solusi yang dia berikan. Pertama, harus dilakukan pengurangan signifikan volume penggunaan BBM. Kedua, pemerintah harus tingkatkan pendapatan atau penerimaan negara. Dan ketiga, jajaran pemerintah juga harus lakukan penghematan dan efisiensi atas pembiayaan di wilayahnya masing-masing. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA