DEMO BBM

Tercatat, 523 Pendemo dan 210 Polisi Luka-luka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 06 April 2012, 20:19 WIB
RMOL. Sebanyak  523 demonstran dan 210 aparat kepolisian mengalami luka dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM sepanjang 26 hingga 31 Maret lalu.

Begitu catatan Indonesia Police Watch (IPW) seperti disampaikan Ketua Presidiumnya, Neta S Pane dalam diskusi interaktif PB HMI Bidang Hukum dan HAM dengan tema “Catatan Kritis Penanganan Demonstrasi; antara penegakan hukum dan perlindungan HAM” di Sekreatriat PB HMI Jalan Diponegoro 16A Menteng Jakarta Pusat, Jumat (6/4).

"Demonstran yang ditangkap 750 orang, tapi sebagian besar dilepas polisi setelah diperiksa," kata dia.

Neta menyayangkan aksi demonstrasi penolakan BBM diwarnai berbagai provokasi, baik dari kalangan mahasiswa maupun polisi, sehingga terjadi benturan. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.

"Dari itu semua, yang menarik adalah meski aksi demo di berbagai kota diwarnai bentrokan, tapi tidak berbuntut pada kerusuhan massa. Para demonstran bisa menahan diri, hanya fokus berbuat radikal pada aparat kepolisian," paparnya

IPW memberi apresiasi pada Polri, karena dalam menangani aksi demo di depan DPR yang diikuti 30 ribu-an pendemo saat Paripurna DPR digelar 31 Maret, Polisi berhasil mengatasinya dengan elegan tanpa ada korban luka yang berarti ataupun korban tewas.

"Walau situasi kacau, aparat polisi tidak menggunakan tembakan peluru karet dan hanya mengandalkan gas air mata. Polisi juga terlihat cukup sabar dalam mengendalikan massa," tandasnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA