"(Pertemuan) Itu mengumpulkan anggota, membicarakan info yang berceceran dimana-mana," kata Luthfi saat konferensi pers di ruang FPKS lantai III, Gedung Nusantara I, DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, (5/4).
Lutfhi pun tidak mau mengomentari kader-kader Demokrat yang 'menyerang' partainya. Kader Demokrat 'menyerang' PKS dengan meminta partai itu keluar dari koalisi karena tak terima dengan sikap PKS di sidang Paripurna beberapa waktu lalu. Dalam sidang tersebut, PKS berseberangan dengan Demokrat dan memilih menolak kenaikan harga BBM.
"Saya tidak komentar (soal desakan keluar dari koalisi) kalau tidak ada pernyataan langsung dari Ketua Setgab," ujarnya lagi.
Apakah tidak lebih baik mengundurkan diri dari pada dipecat dari koalisi?
"Kan belum ada pernyataan resmi (dari SBY), jadi saya tidak ada komentar," katanya lagi.
Lalu, untuk PKS, lebih baik di koalisi atau di oposisi?"Bagi PKS, tidak menjadi sebuah pilihan (di dalam atau di luar), bukan masalah betah (atau tidak), namun ini adalah tanggung jawab. Janji-janji kampanye (SBY), kita juga harus ikut bertanggung jawab," demikian Luthfi.
[arp]
BERITA TERKAIT: