"Kita minta kesadaran diri saja. Harus berani berbuat dan bertanggunjawab. Kan katanya sudah siap (keluar). Lanjutkan saja," kata Jhonny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, (4/4).
Karena PKS sudah kerap sesumbar siap di luar pemerintahan, Jhonny yang juga anggota Komisi VII DPR itu meminta untuk membuktikan. PKS jangan hanya omong doang siap tinggalkan koalisi.
"Jangan bergerak mundur. Jangan persiapan saja. Kalau siap-siap harusnya bergerak. Itu kesadaran sendiri bagus daripada omong doang. Itu namanya akal-akalan," ungkap Jhonny, yang diduga terlibat dalam kasus suap proyek pembangunan darmaga Indonesia Timur dan mark-up pengadaan tanah makam TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur sebesar Rp 10 Milliar ini.
Jhonny menukaum PKS tidak bijak berbeda dengan partai koalisi dalam rapat paripurna yang membahas soal BBM. Karena itu, ia mengungkapkan, desakan agar PKS mundur dari koalisi bukan hanya permintaan Demokrat, namun partai lain yang ada di Setgab. "Masyarakat juga menilai (PKS) tidak pas (berseberangan dengan partai koalisi)," ungkapnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: