Partai politik yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono mestiniya tidak saling kliam siapa yang meminta agar harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan.
Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengungkapkan hal itu saat dimintai tanggapan atas pencopotan Jafar Hafsah sebagai Ketua Fraksi Demokrat.
"Mestinya Setgab tidak saling klaim. Biang kenaikan itu bukan si A, bukan si B. Biang kenaikan itu harga minyak dunia naik. Pemerintah menaikkan karena harga minyak dunia naik," jelasnya kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 30/3).
Namun, dia mengakui bahwa Jafar melakukan keseleo lidah. Keseleo lidah yang membuat Jafar dihentikan itulah yang menjadi penyebab salah satu partai di Setgab gerah. "Ada slip tongue. Saya sendiri tidak dengar. Inilah yang membuat suasana di Setgab kurang kondusif," akunya.
Sutan tidak tahu, apakah sebelum Jafar dipecat, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum terlebih dahulu mengklarifikasi. Karena Jafar sendiri membantah mengungkapkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengusulkan agar harga BBM dinaikkan Rp2000 per liter.
"Saya sama sekali tidak tahu. Itukan langsung Pak Anas dengan Pak Jafar. Nggak ada (pertemuan sebelumnya). Itu (konferensi yang digelar Anas) kan dadakan," ungkapnya.
Dalam konferensi kemarin malam kemarin, Sutan mengakui bahwa disebutkan jabatan Ketua Fraksi diambil alih oleh Anas Urbaningrum dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. Namun, Anas bukan anggota dewan. "Jadi bisa saja Sekjen (ketua fraksi) yang diadvice ketua umum. Jadi kita rileks-rileks saja menanggapinya," demikian Sutan. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: