Dibeberkan, Solusi agar Harga BBM Tak Dinaikkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 29 Maret 2012, 16:51 WIB
Dibeberkan, Solusi agar Harga BBM Tak Dinaikkan
dahnil anzar simanjuntak/ist
rmol news logo Bahan bakar minyak (BBM) merupakan komoditi tak terbarukan. Karena itu, untuk mengendalikan konsumsinya dan menyiapkan ketersediaan cadangan energi, mekanisme perubahan harga adalah jalan yang harus ditempuh. Makanya, pengurangan subsidi BBM memang harus dilakukan.

"Tetapi pilihan waktunya harus tepat," ujar ekonom Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 29/3).

Bagi Dahnil, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM. Karena dampak bagi ekonomi masyarakat kecil menengah sangat meluas dan merantai. Dia pun yakin, kalau pemerintah mau, kenaikan harga BBM saat ini bisa dihindarkan.

"Nah, kalau ditanya bisa nggak (harga BBM) tidak naik, bisa. Sebenarnya, pemerintah dan DPR bisa melakukan 'otak-atik' APBN apabila alasan penaikan BBM beban APBN yang bertambah," tegas pengajar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini.

Buktinya, Dahnil mengungkapkan, setiap tahun APBN selalu mengalami sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang rata-rata 10 persen setiap tahun.

"Nah, kalau pemerintah mau melakukan pergeseran pos-pos tertentu, maka sebenarnya ketika (harga) minyak mentah dunia naik dan bertambahnya beban subsidi secara otomatis akan membantu penyerapan anggaran lebih cepat. Sehingga Silpa tidak terlalu besar," imbuh Dahnil.

Namun, untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM, Dahnil menyarankan, pemerintah mendorong perguruan tinggi atau lembaga riset untuk melakukan penelitian. Agar bisa dicarikan momentum yang tepat agar kenaikan harga BBM itu dampak ekonominya lebih kecil ketimbang saat ini. Karena kenaikan harga BBM harus dilakukan atas dasar pertimbangan ekonomi jangka panjang, bukan jangka pendek.

"Sebenarnya permasalahan kenaikan harga BBM ini tidak sepelik saat ini apabila ketika kenaikan BBM di tahun 2005 tidak diikuti oleh penurunan BBM di tahun 2008," demikian Dahnil. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA