Hal itu dikemukakan Wakil Sekjen DPP Hanura Saleh Husin kepada Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 10/3).
Setelah itu, barulah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mendekati DPD DKI Jakarta Hanura. Hingga kemudian terjalin komunikasi dan sepakat mendukung Foke, panggilan Fauzi Bowo. Dalam perkembangannya, partai ini juga deal, menyandingkan Foke dengan Ketua Umum DPD DKI Jakarta Golkar, Prya Ramadhan, sebagai calon wakil gubernur.
"Itu lah yang direkomendasikan oleh DPD ke DPP. Sementara memang DPP belum bersikap," jelas Saleh, yang juga sekretaris Fraksi Hanura di DPR ini.
Saat ini, lanjut Saleh, tinggal nama Fauzi Bowo yang ada. Karena nama Prya sudah otomatis gugur karena Golkar mendukung pasangan Alex Noerdin dan Nono sampono. "Prya dengan sendirinya hilang. Tinggal satu nama. Rekomendasi dari DPD DKI untuk gubernur baru nama Foke," jelasnya.
Meski begitu, Hanura masih membuka diri kepada calon yang lain. Karena Hanura siap berkoalisi dengan partai mana pun untuk kebaikan Jakarta ke depan.
"Siapa tahu dari PDIP, Golkar merapat ke kita, nggak ada salahnya. Karena kita kan ada empat kursi (Di DPRD DKI Jakarta). Jadi terbuka. Tapi nggak mungkin kita menawarkan diri. Silakan (mereka) merapat ke kita," imbuh anggota Komisi V DPR ini.
Saleh pun sedikit meluruskan pernyatannya kemarin yang dikutip banyak media bahwa Hanura akan mendukung Fauzi Bowo. "Ada satu yang mendaftar. Lalu kita bilang nggak ada calon, kan nggak mungkin," ucap Saleh.
Meski ada calon yang meminta dukungan Hanura, tidak serta merta partai pimpinan Wiranto ini akan memberikan tiket. Selain menggelar survei, Hanura juga akan mengundang semua bakal calon yang ingin berkoalisi. Dalam kesempatan itu, Hanura akan mendengarkan program serta visi-misi para calon dalam membangun Jakarta.
"Masih ada waktu. Kalau ada yang lebih bagus, kita akan rasional (dalam menentukan pilihan)," demikian Saleh. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: