Partai Keadilan Sejahtara tidak punya kader di Jakarta yang cukup kuat untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan gubernur Juli mendatang.
"Yang dideklarasikan kemarin itu bukan Bang Sani (sebagai calon gubernur). Tapi (yang dideklarasikan itu) jaringan pendukung. Jadi mereka (PKS) mengambangkan itu untuk membuka peluang (koalisi dengan yang lain)," jelas pengamat politik Hasan Nasby kepada Rakyat Merdeka Online kemarin.
Minggu lalu di gedung Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara dideklarasikan jaringan pendukung Triwisaksana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS. Tapi, dalam kesempatan itu, belum disebutkan apakah Bang Sani, panggilannya, akan diusung sebagai cagub atau cawagub.
Karena tidak punya calon kuat, menurut Hasan, PKS akan bergabung dengan kandidat yang memiliki peluang untuk menang, yaitu incumbent, Fauzi Bowo. Apalagi, secara finansial PKS juga akan terbantu bila berkoalisi dengan Fauzi Bowo.
"Secara finansial yang paling gemukkan Fauzi Bowo," imbuh Direktur Eksekutif Cyrus Network ini.
Dengan bergabung bersama Fauzi Bowo, PKS mengharapkan akan mendapatkan dua hal sekaligus. Yaitu, memenangkan pemilihan gubernur Jakarta dan kedua, jelas Hasan, menguasai ibukota.
"Saya yakin, persoalan antara mereka berdua (PKS-Fauzi Bowo) tinggal finishing saja itu," ungkapnya.
Pada Pilgub 2007 lalu, PKS berhadapan dengan Fauzi Bowo. Bersama Partai Demokrasi Pembaruan, PKS yang saat itu mengusung pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar bertarung dengan 20 partai, yang menjagokan Fauzi Bowo-Prijanto.
Bagi sebagian publik, bila PKS cerdas, dia bisa menggunakan berbagai kelemahan pemerintahan Fauzi Bowo saat ini sebagai bahan kampanye bertarung sendiri melawan incumbent. Karena hanya PKS yang tidak mendukung Fauzi Bowo pada 2007 lalu.
Tapi, ditanyakan masalah tersebut, Hasan Nasbi yakin PKS tidak akan berpikiran sampai sejauh itu. "PKS sendiri tidak punya track recordmempertahankan sikap seperti itu. Justru mereka terlihat sangat konsiten mempertahankan pragmatismenya," demikian Hasan. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: