"PERSETUBUHAN POLITIK"

Pemberitaan Negatif SBY dan Partai Demokrat Disinyalir untuk Kepentingan 2014

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 05 Februari 2012, 16:39 WIB
Pemberitaan Negatif SBY dan Partai Demokrat Disinyalir untuk Kepentingan 2014
sby/ist
RMOL. Metro TV dan TV One adalah televisi yang paling sering dan gencar memberitakan sisi negatif Partai Demokrat dan kebijakan pemerintahan SBY-Boediono. Sebaliknya, dua televisi ini sedikit memberitakan hal-hal positif dari pemerintahan SBY dan Partai Demokrat.

Begitu hasil kajian atas pemberitaan media yang dilakukan oleh  Peradaban Indonesia (Perindo). Ketua Umum Perindo, Muslim Hafidz, mengatakan penelitian dilakukan selama lima bulan.

"Persetubuhan pengusaha, media dan partai politik akan berimplikasi pada kemunduran demokrasi di Indonesia," kata Muslim saat memaparkan hasil analisa media yang dilakukan Perindo di Jakarta (Minggu, 5/2).

Muslim mensinyalir kuatnya pemberitaan negatif kedua media elektronik tersebut karena pemilik kedua televisi yang juga poltisi punya agenda politik untuk pemilu 2014. Perlu diketahui, pemilik Metro TV, Surya Paloh, adalah Dewan Pendiri Partai Nasdem, sementara TV One adalah milik Aburizal Bakrie, Ketua umum Partai Golkar.

Di lain sisi, Muslim membandingkan kubu Surya Paloh dan Ical dengan kubu oposisi PDI Perjuangan. Ia mengangkat topi untuk partai pimpinan Megawati itu karena dalam mengontrol kebijakan pemerintah bersikap proporsional. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA