Ketika biaya kendaraan bisnis dan kendaraan pribadi yang biasa mereka gunakan untuk beraktivitas meningkat, mereka akan menggeser beban melalui kenaikan harga produk maupun komoditi yang mereka jual. Karena itu, implikasinya pembatasan penggunaan BBM itu akan memukul daya beli masyarakat.
"Dan ancaman inflasi di depan mata, kita tahu (terjadi) pada April nanti," ungkap ekonom Dahnil Anzar Simanjuntak
Rakyat Merdeka Online petang ini (Senin, 9/1).
Dia mengungkapkan, imbas inflasi tersebut akan mengancam peningkatan masyarakat yang berada di garis kemiskinan yang jumlahnya mencapai 29,89 juta. Karena itu kemungkinan jumlah orang miskin akan membesar pada April nanti.
Sejalan dengan itu, masyarakat hampir miskin yang mencapai 27,83 juta orang akan masuk pada garis kemiskinan. Begitu juga dengan masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan yang mencapai 30 juta kemungkinan akan tertarik pada hampir miskin.
"Ini menjadi ancaman serius bagi permasalahan kemiskinan di Indonesia. Karena pemerintah abai (terhadap) mekanisme pergeseran beban yang bisa dilakukan kelas menengah yang memiliki kendali di pasar apalagi BBM merupakan
administrative price yang menjadi faktor pendorong inflasi," jelas dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: