Hasil survei itu menunjukkan 31,7 persen masyarakat Jakarta puas; 67,7 persen warga Jakarta tidak puas; dan 0,7 persen mengaku tidak tahu. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error +/-4,38 persen.
Cyrus menggelar survei dua minggu sekali menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta Juli 2012 mendatang. Tapi, meski lebih dari 50 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja Fauzi Bowo, elektabilitasnya masih lebih unggul dibanding dengan calon-calon gubernur lainnya.
Survei yang dilakukan secara bersamaan dengan survei di atas, menunjukkan elektabilitas Fauzi Bowo 25,3 persen; Tantowi Yahya 19 persen; Faisal Basri 15,0 persen; Joko Widodo 6,0 persen; Sandiaga S. Uno 6,0 persen; Wanda Hamidah 4,7 persen; Nachrowi-Ramli 2,7 persen; Triwisaksana 2,3 persen; Hendardji Supandji 2,0 persen; Nono Sampono 1,7 persen; dan menjawab tidak tahu 14,7 persen.
"Itu istilahnya paradoks survei. Ketidakpuasan terhadap
incumbent itu tinggi, tapi ketika ditanya, Anda pilih siapa, bisa jadi akan pilih
incumbent lagi," kata
Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi A. kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini.
Menurutnya, hanya satu penyebab paradoks survei tersebut. Yaitu, masyarakat belum
tahu bahwa ada figur alternatif yang lebih bagus dari
incumbent.
"Itu artinya Bang Faisal Basri, Tantowi Yahya, Jokowi, Sandiaga belum tersosialisasi
secara merata bahwa mereka adalah lebih baik dari
incumbent. Tapi dengan adanya
pemberitaan yang secara terus menerus, saya yakin masyarakat akan lihat ada figur
alternatif lebih baik dari
incumbent," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: