Sekitar 500 kepala desa dan perangkat desa se-Jawa Barat mendatangi Hotel Afita, Cirebon, tempat rapat konsolidasi digelar tadi siang. Padahal mereka baru diberitahu tentang agenda itu kemarin dengan hanya menggunakan pesan singkat berantai.
"Konsolidasi benar-benar optimal," kata Pepep.
Di luar ruangan rapat, hujan deras turun. Bak menginfus orang sakit, hujan malah memberi tambahan semangat je para kepala desa dan perangkat desa. Sesekali mereka menginterupsi forum untuk mengusulkan hal-hal teknis untuk aksi 12 Januari yang mereka sebut sebagai hari "Keberatan Nasional" itu.
Tampak betul mereka tak mau kalah semangat dengan para kepala desa dan aparat desa di Banten, Jawa Timur dan Jawa Tengah yang beberapa hari sebelumnya juga menujukkan antusiasme yang tinggi untuk menggelar aksi turun ke jalan.
"Kita ingin pembangunan yang berkeadilan. Kita ingin UU yang pro rakyat. Sahkan UU desa, pintu gerbang untuk memajukan rakyat yang mayoritasnya tinggal di desa," kata dia.
Pepep mengingatkan, amanat presiden untuk RUU Desa memang sudah ditandatangani dan draf RUU-nya sudah dikirimkan presiden kepada DPR. Namun hal itu bukan akhir dari perjuangan untuk lahirnya UU desa yang sudah mereka perjuangkan sejak 2007.
"Justru perjuangan kita makin terjal untuk mengawal pasal per pasal, bab per bab dalam UU itu di DPR. Kita tidak boleh diam," seru Pepep.
[ald]
BERITA TERKAIT: