Demikian disampaikan aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 6/1).
Hal itu disampaikan Adhie terkait pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan tidak baik menurunkan pimpinan nasional di tengah perjalanan.
"Yang tidak boleh itu kalau pemimpinnya memberikan manfaat, meski sedikit itu bisa dipertahankan. Tapi kalau kerjanya berdusta, korupsi dan membiarkan kekerasan maka harus segera diselesaikan, segera diakhiri," kata Adhie.
Publik, kata Jurubicara Istana era Presiden Abdurrahman Wahid ini mafhum harus menghormati konstitusi yang sudah menetapkan masa jabatan presiden lima tahun.
Tapi apabila presiden sendiri tidak menghormati konstitusi dengan melakukan pembiaran terhadap demoralisasi, seperti hancurnya tatanan hukum dan etika serta moralitas bangsa, maka sebagai warga negara hukumnya wajib menyelamatkan bangsa dan negaranya. Caranya, dengan mengganti kepemimpinan nasional.
"Saya bisa memahami Prabowo bisa bersikap begitu karena dia tidak memahami penderitaan rakyat. Padahal rakyat dimana-mana tertindas dan melakukan perlawanan kedzoliman rezim ini," imbuhnya.
"Kalau Prabowo mau turun ke dapur-dapur penderitaan rakyat, saya jamin dia besok akan mengubah sikap," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: