Kondisi Bandara Internasional Lombok Memprihatinkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 05 Januari 2012, 10:19 WIB
Kondisi Bandara Internasional Lombok Memprihatinkan
RMOL. Bandar Udara Internasional Lombok baru dua bulan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi, saat ini kondisi Bandara yang pembangunannya menelan dana kurang lebih Rp 1 triliun itu sangat memprihatinkan.

Hal diungkap anggota Komisi V DPR Saleh Husin yang baru mengadakan kunjungan ke Bandara tersebut pada akhir Desember lalu.

"Baru sekitar 2 bulan diresmikan oleh Presiden RI airport tersebut sudah bocor dan terendam air di loby dan lain-lain kalau hujan," papar Husin kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis 5/11).

"Kwalitas dari bandara tersebut tidak layak disebut bandara internasional serta menjamurnya para pedagang kaki lima menggelar jualannya di emperan loby," tegas Sekretaris Fraksi Hanura ini.

Bahkan, kata Saleh, saat anggota Komisi V DPR melakukan pertemuan, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi juga mengeluhkan hal yang sama. "Kok bandara Internasional dengan biaya sebesar itu pada kondisinya seperti itu. Sungguh menyedihkan," ungkap Saleh.

Saleh menduga ada yang tidak beres dalam proses pembangunan bandara tersebut. Karena itu dia mendesak aparat hukum, seperti KPK, Kepolisian maupun Kejaksaan menginvestigasi untuk mengetahui apakah proses pembangunannya itu sudah benar atau tidak. "Kami juga sudah sepakat akan mengundang pihak Angkasa Pura menanyakan hal ini," ungkapnya.

Menurut Saleh, kondisi Bandara yang memprihatinkan itu harus segera dibenahi. Bila tidak, salah satu tujuan pembangunan Bandara untuk menggaet turis manca negara datang ke Lombok, tidak akan tercapai. Pasalnya, turis manca negara akan berpikir ulang mengunjungi Lombok, karena kondisi bandaranya memprihatinkan. [zul] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA