Demikian disampaikan pengamat sosial-politik Abdul Rohim Ghazali kepada
Rakyat Merdeka Online petang ini (Selasa, 27/12).
"Karena jadi musuh masyarakat cukong butuh centeng. Karena itu, centeng adalah profesi purba yang bertugas menjaga aset yang dimiliki para cukong. Centeng (pun) digaji oleh cukong," jelasnya.
Tapi, celakanya, kolaborasi jahat yang ada pada masa purba itu masih dipraktikkan di zaman modern ini. Lebih sial lagi, justru aparat yang dipercaya menegakkan hukum dan melindungi masyarakat, menjalankan kolaborasi jahat tersebut.
"Nah fenomena hubungan cukong-centeng inilah yang sekarang tengah terjadi antara pengusaha dan polisi. Padahal polisi dapat gaji dari uang rakyat. Tragedi di Mesuji dan Bima adalah contoh paling jelas untuk menggambarkan hubungan antara cukong dan centeng," demikian peneliti The Indonesian Institute ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: