Hal itu diungkapkan Presiden saat menyampaikan sambutan pada acara Peringatan Hari Ibu ke-83, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (22/12).
"Namun, harapan saya janganlah mengobrak-abrik seluruh Indonesia ini, seolah-seolah di negeri kita tidak ada negara, tidak ada pemerintah, dan tidak ada rakyatnya, dan seolah-olah Indonesia tidak ingin menyelamatkan lingkungan kita," SBY menegaskan.
Meski begitu, Presiden mengakui, secara umum memiliki kesamaan dengan LSM asing tersebut. Yaitu, antara lain tidak serampangan dan merusak tatanan hutan, dalam pengusahaan hutan demi peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia yang masih menderita kemiskinan.
Makanya, dalam kesempatan itu, Presiden mengimbau seluruh rakyat Indonesia untuk melaksanakan gerakan tanam dan pelihara Rp1 miliar pohon setiap tahunnya. "Di samping untuk masa depan kita, anak cucu kita bumi dan Tanah Air kita," tandasnya.
SBY memang tidak menyebut nama LSM tersebut. Tapi kuat dugaan, LSM yang dimaksud Presiden adalah Greenpeace. LSM yang bermarkas di Belanda ini belakangan menjadi sorotan.
[zul]
BERITA TERKAIT: