Istana Tak Mau Tampak Bodoh di Publik Seperti Din Syamsuddin?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 22 Desember 2011, 09:58 WIB
Istana Tak Mau Tampak Bodoh di Publik Seperti Din Syamsuddin?
Daniel Sparringa/ist
RMOL. Pihak Istana tidak mau menanggapi secara spesifik pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bahwa perjalanan pemerintahan sepanjang 2011 ini dipenuhi dusta, seperti yang ia sampaikan pada acara Refleksi Akhir Tahun yang mengangkat tema, Tahun Penuh Dusta Masihkah, Ada Asa Tersisa, Senin lalu.

Tapi, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengingatkan, bahwa refleksi akhir tahun selalu menceritakan dua hal sekaligus. Yaitu, cerita tentang apa yang telah dicapai dan apa yang belum serta apa yang berhasil dan apa yang gagal dicapai.

"Refleksi, di manapun selalu begitu. Itu seperti dua sisi dari sebuah keping mata uang," ungkapnya kepada Rakyat Merdeka Online lewat pesan singkat pagi ini.

Akademisi dari Universitas Airlangga ini melanjutkan, refleksi yang hanya menceritakan satu sisi dan mengabaikan yang lain hanya akan menghasilkan sebuah propaganda politik.

"Di zaman di mana informasi serba tersedia, propaganda hanya akan membuat penuturnya tampak tolol di depan publik. Kami yang di pemerintahan sedapat mungkin menghindari itu," tegasnya.

Daniel tampaknya tidak sepakat dengan Din, hanya melihat sisi negatif dari pemerinatahan SBY-Boediono dan mengabaikan prestasi yang dilakukan pemerintah, bila memang konteksnya adalah refleksi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA