"Papua harus maju, harus mau merubah nasib. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa, kalau bangsa itu tidak mau merubah diri mereka masing-masing," ujar Tifatul saat peresmian delapan desa informasi yang dipusatkan di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua (Rabu, 21/12). Delapan desa informasi itu adalah dua desa di Kabupaten Keerom, dua desa di Merauke, dua desa di Manokwari dan dua desa di Talaud, Sulawesi Utara.
Desa informasi adalah program pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi berupa; Telepon masuk desa, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), Mobile-PLIK, televisi satelit, Radio Komunitas serta Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Total Desa Informasi yang telah dibangun Kemenkominfo tahun ini berjumlah 84 desa.
"Dengan tersedianya fasilitas desa informasi ini, ke depan diharapkan bisa mengurangi kesenjangan digital antara kota-kota besar dengan daerah-daerah terpencil," ujar Tifatul.
Tifatul mewanti-wanti, agar masyarakat Papua betul-betul menjaga stabilitas keamanan. Sebab membangun membutuhkan stabilitas. Bila kondisi daerah aman, ekonomi akan berkembang dan maju. Turis-turis akan berdatangan. Hotel-hotel, restoran, penjualan souvenir, jasa-jasa lain akan tumbuh berkembang.
"Keamanan bukan saja tanggung jawab Dandim atau Kapolres semata, tapi seluruh masyarakat harus menjaganya bersama-sama," ucap Tifatul.
Saat diadakan video conference Keerom-Papua, diantara pengguna mengajukan permintaan tambahan fasilitas M-PLIK. Tifatul berjanji akan memenuhinya. Syaratnya, fasilitas-fasilitas yang ada sekarang benar-benar digunakan untuk hal-hal yang positif.
[dem]
BERITA TERKAIT: