Tulis Ketum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (DPP Permahi), Windu Wijaya, dalam rilis yang diterima redaksi (Kamis, 15/12).
Dia mengatakan, peristiwa pembantaian dan kekerasan sadis di wilayah Mesuji bukanlah lelucon atau rekayasa. Pembantain terhadap warga di wilayah yang terletak jauh di pedalaman itu adalah tragedi kemanusian dan benar-benar memprihatinkan, mengerikan serta membawa kepedihan.
"Rakyat sudah tahu betul bahwa banyaknya oknum-oknum polisi bermental preman. Sudah menjadi rahasia umum bahwa para aparat bekerja bukan untuk kepentingan negara, melindungi dan memberikan keadilan kepada masyarakat. Tapi bekerja atas perintah siapa yang bayar. Dan atas nama negara mereka bertindak secara ilegal dan tidak tersentuh hukum," kata Windu Wijaya.
Oleh karenanya, pihaknya mendesak agar kepolisian mengusut tuntas kasus pembantaian terhadap warga Mesuji. Segera cari dan jadikan tersangka kepada pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kejahatan kemanusiaa ini.
Mabes Polri, kata Windu mengingatkan, harus menyidik kasus pembantaian tersebut dengan adil tanpa ada perlindungan hukum dan perlakuan khusus terhadap para aparat penegak hukum dan pengusaha yang diduga terlibat dalam kasus pembantaian yang keji dan biadab itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: