"Dengan situasi eksternal yang kondusif pun tetap penting bagi kita untuk membatasi konsumsi BBM bersubsidi. Apalagi di tengah kondisi dunia yang tidak menentu belakangan ini yang membutuhkan peran APBN lebih besar untuk memitigasi risikonya, tentu menjadi semakin penting bagi kita untuk mengurangi subsidi yang salah sasaran," Anggota Badan Anggaran DPR RI, Ecky Awal Mucharam, dalam keterangan resminya (Kamis, 8/12)
Menurut Ecky yang merupakan politisi PKS, krisis utang Eropa akan menyebabkan beberapa sektor industri dalam negeri membutuhkan stimulus fiskal untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain yang kehilangan pasarnya di Eropa.
Selain itu, krisis nuklir Iran yang kembali mengemuka dapat menimbulkan sentimen negatif pada harga minyak, jika harga kembali melonjak maka beban subsidi BBM dipastikan ikut naik. Belum lagi perubahan konstelasi politik Timur Tengah terkait kemenangan partai-partai Islam dalam pemilihan umum. Hal ini diyakini akan mempengaruhi kestabilan kawasan.
"Sehingga potensi ketidakpastian tahun depan akan cukup tinggi. Kita harus sudah mempersiapkan beban APBN tahun depan akan meningkat. Untuk itu subsidi yang tidak tepat sasaran harus dipangkas. Pemerintah sudah harus menyediakan infrastruktur untuk pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Jangan sampai tertunda lagi karena taruhannya keamanan APBN. BBM bersubsidi hanya untuk kalangan kurang mampu," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: