"Foto bukan berasal dari kamera foto biasa. Itu hasil dari
capture sebuah film. Foto ini semacam prerilis," kata Roy saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online (Jumat malam, 25/11).
Sangat sulit membaca kapan si pengambil gambar merekam Nunun. Sebab secara teknis, foto tersebut berasal dari video kamera. Tapi yang pasti, kata Roy yang baru saja pulang dari Vienna, Austria, mewakili Indonesia dalam forum
Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty Organization (CTBTO)-International Atomic Energy Agency (IAEA), foto diambil dengan menggunakan
hidden movie camera yang menyembul dari dalam sebuah tas jinjing si pemiliknya.
"Karena ini
capture sebuah film, saya yakin nanti akan muncul sebuah film yang panjang. Ini akan gempar," imbuh Roy.
Siapakah pemilik video Nunun?"Saya kira orang yang sudah tahu keberadaan yang bersangkutan di sana dan punya
akses ke media. Ya, bisa wartawan, bisa juga tokoh politik. Kalau saya
sihmemastikan itu asli dan saya menunggu beredar videonya," jawabnya.
[dem]