Warga Terancam 90 Juta Meter Kubik Lahar Dingin Merapi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 01 November 2011, 13:53 WIB
Warga Terancam 90 Juta Meter Kubik Lahar Dingin Merapi
ilustrasi
RMOL. Memasuki musim penghujan ini, masyarakat di lereng Gunung Api Merapi diminta meningkatkan kewaspadaannya. Bahkan, Magelang sudah ditetapkan Siaga I.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, ancaman lahar dingin sisa erupsi Merapi tahun 2010 siap mengancam masyarakat dan infrastruktur di sepanjang 15 sungai di sekitar Merapi. Dari 140 juta meter kubik hasil erupsi Merapi, diperkirakan masih ada 90 juta meter kubik material piroklastik di lereng Merapi.

"Sekitar 50 persen di lereng selatan dapat mengalir ke Kali Woro, Kali Gendol, Kali Opak, dan Kali Boyong. Sisanya 50 persen berada di sisi barat ke Kali Krasak, Kali Putih, Kali Lamat dan Kali Pabelan," katanya dalam pernyataan pers kepada wartawan, Selasa (1/11).
 
Sementara Dam atau Bendungan Sabo, yang digunakan untuk menahan lahar dingin, sudah terisi pasir 18,24 juta meter kubik atau 90 persen dari kapasitasnya. Hal tersebut dapat menyebabkan luncuran lahar dingin mudah terjadi.

Dia mengingatkan bahwa dampak lahar dingin cukup besar. Pada periode musim hujan musim lalu, lahar dingin menyebabkan 28 desa terdampak lahar dingin. Total 861 rumah rusak, yaitu 129 rumah di DIY dan 732 rumah di Jawa Tengah. Tercatat  puluhan jembatan hancur diterjang lahar dingin.

Untuk mengatasinya, BNPB memberikan dana siap pakai Rp 444,69 miliar kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk penanganan darurat lahar dingin. Tiga bidang pekerjaan umum dikerjakan sekaligus, yaitu pertama, sumber daya air Rp 181 miliar untuk normalisasi alur sungai, penguatan tebing, pengerukan intake saluran, perbaikan sabo dam, tanggul di Kali Putih, Kali Krasak, Kali Batang, Kali Bawang, Kali Kuning, dan Kali Gendol.

Kedua, bidang bina marga Rp 232,3 miliar untuk pembangunan jembatan dan perbaikan badan jalan. Sekitar 19 jembatan dibangun. Salah satunya jembatan nasional Pabelan Lama dan Srowol yang menghubungkan Magelang-Jogja. Ketiga, bidang cipta karya sebesar Rp 31,39 miliar untuk rehabilitasi intake mata air Umbul Wadon, penyediaan air minum perdesaaan atau permukiman.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA