Tiga Dalil SBY Tidak Bakal Jatuh Terbantahkan

Wah, Sudah 4/5 Tumbang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 27 Oktober 2011, 11:29 WIB
Tiga Dalil SBY Tidak Bakal Jatuh Terbantahkan
ilustrasi
RMOL. Pengamat politik senior Sukardi Rinakit memastikan upaya gerakan oposisi jalanan menjatuhkan pemerintahan SBY-Boediono sia-sia belaka. Ada tiga hal yang jadi dalil. Pertama, tidak ada sokongan militer, lalu koalisi pemerintah di parlemen masih solid dan tidak ada dukungan logistik yang cukup untuk melakukan aksi jalanan setidaknya satu bulan penuh.

"Kalau segitiga antara aktivis, pengusaha, dan tentara tidak terjadi, itu susah. Teman-teman yang turun dua hari saja lelah kalau tanpa dukungan logistik dari pengusaha. Tanpa dukungan rasa aman dari pihak keamanan juga susah," kata Rinakit kepada wartawan kemarin.

Bagi Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, pendapat Sukardi Rinakit itu sama sekali salah dan tidak sesuai fakta sejarah. Dia berpendapat, gerakan masyarakat atau people power tidak tergantung pada tiga hal tadi.

"Kalau gerakan perubahan di dunia ini menggantungkan pada tiga hal yang disebut Rinakit tadi, maka tidak pernah ada sejarah penumbangan rezim seperti terjadi di Mesir atau Libya atau reformasi 98," kata Iberamsjah kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (27/10).

Dia mengakui, kekuatan militer saat ini tidak berada di belakang gerakan rakyat. Tapi, di sisi lain, militer juga tidak akan membela pemerintah bila gerakan rakyat kian besar seperti fenomena kekinian. Apalagi, di era reformasi militer sudah dikembalikan masuk tangsi.

Sedangkan parlemen, menurutnya, bukanlah faktor yang pantas dimasukkan perhitungan. Sifat parlemen yang mau enaknya sendiri akan memudahkan perpindahan dukungan dengan cepat ke belakang rakyat jika civil society matang meradang.

"Dan terakhir, gerakan sosial kita tidak pernah menitikberatkan pada logistik. Kecuali kalau gerakan itu bergantung pada NATO atau AS. Apakah menumbangkan Hosni Mubarak bergantung pada logistik? Dan apakah gerakan anti-Khadafi dibekingi militer yang nyata-nyata awalnya loyalis Khadafi?" urai Profesor Iberamsjah.

"Menjatuhkan Orde Lama dan Orde Baru tidak pernah bergantung pada tiga hal itu. Waktu menjatuhkan Orba, tidak ada pernah ada milter disana. Itu murni gerakan rakyat, pers, LSM dan mahasiswa. Kemudian tidak ada logistik, saya terlibat dalam pengumpulan logistik, saya ikut patungan beli roti waktu 98," imbuh dia.

Menurut dia, syarat utama perubahan di semua negara adalah adanya persamaan nasib, ada isu sentral perubahan ke arah lebih baik dan dengan sendirinya akan muncul gerakan itu.

"Dan saya yakin, kondisi saat ini adalah 4/5 matang untuk penumbangan SBY. Saya yakin sekali dia tidak akan sampai 2014. Itu semua murni gerakan. Mana ada yang membekingi tokoh lintas agama, coba sebutkan saja, siapa yang mendanai demonstrasi rakyat sekarang?" katanya.

"Jangan percaya pada tiga hal tadi. Dari pernyataan Sukardi, ada unsur ketakutan pada bayangan sendiri. Dia terlalu idealis dan penuh ketakutan," tandasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA