"Pada 2004 saya diragukan karena saya insinyur mesin ITB kok urusi pariwisata dan kebudayaan. Saya jalankan, dan akhirnya tujuh tahun berhasil. Insinyur ITB bisa selesaikan, walau sulit juga," akunya saat diwawancarai di studio
Metro TV dan disiarkan
live, Kamis petang (20/10).
Kini, setelah menjabat tujuh tahun sebagai Menbudpar, dia ditantang presiden untuk mengurus ESDM. Jero menganggapnya sebagai amanah yang harus dijalankan penuh kerja keras.
"Saya kembali ke habitat saya. Kalau kita mau kerja keras, belajar, bertanya, mau gerakkan semua orang, saya jadi
confidence. Saya merasa siap mental untuk kerja, tapi saya harap masyarakat juga sabar sedikit," ucapnya.
Dia kemudian menjawab kekhawatiran banyak pihak yang bernada sinis soal penempatan dirinya oleh SBY di kementerian "basah" itu. Dia membantah dirinya ditugaskan menjadi "alat keruk" alias "ATM" Partai Demokrat untuk pemenangan Pemilu 2014.
"Tidak ada sedikitpun niat presiden untuk itu. Saya bekerja untuk rakyat. Apakah Pak Menteri kita akan pro-asing atau pro-rakyat, di forum ini saya tegaskan saya pro-rakyat," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: