Andi Arief: KIB II Gelombang Kedua Mengawal Rp 190 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 19 Oktober 2011, 00:47 WIB
Andi Arief: KIB II Gelombang Kedua Mengawal Rp 190 Triliun
andi arief/ist
rmol news logo Kalangan Istana Negara yakin bahwa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II gelombang kedua mampu mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

KIB II yang telah diumumkan Presiden SBY pada Selasa malam (18/10), sejatinya mengawal dana sebesar Rp 190 triliun yang disiapkan untuk membiayai 17 mega proyek infrastruktur di empat koridor pengembangan hingga 2014. Dana itu diambil dari APBN, BUMN, juga swasta dalam negeri dan asing.

“Diproyeksikan sampai 2025 MP3EI menelan anggaran yang tidak sedikit yaitu sebesar 4.000 triliun rupiah,” ujar salah seorang Staf Khusus Presiden, Andi Arief, Selasa malam.

Ia juga mengingatkan dengan posisi PDB per kapita sebesar 3.000 dolar AS di tahun 2011, pada tahun 2014 Indonesia diperkirakan memiliki PDB per kapita sebesar 4.800 dolar AS dan menjadi negara terkuat ke-14 secara ekonomi. Hal itu akan terus dilanjutkan hingga 2025.

Mantan aktivis mahasiswa ini juga mengingatkan, KIB II memiliki kewajiban menjamin program perlindungan sosial yang terdiri dari empat klaster. Pertama, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), beras untuk rumah tangga miskin (raskin), program keluarga harapan, juga Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), bantuan sosial untuk pengungsi dan korban bencana, bantuan untuk penyandang cacat, dan bantuan untuk lansia.

“Klaster kedua adalah memberdayakan masyarakat melalui program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Lalu (klaster ketiga), memberikan kredit usaha rakyat melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dan terakhir, program rumah sangat murah, program angkutan murah pedesaan, program air bersih untuk rakyat, program listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, peningkata kehidupan masyarakat miskin perkotaan,” urainya lagi. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA