Rizal Ramli menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam seminar dengan tema 'Berdiri di Atas Kaki Sendiri: Menggagas Format Ekonomi yang Pro Rakyat' yang bertempat di Aula Gedung Profesor Sudharto Universitas Diponegoro, Semarang (17/10),
Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli menceritakan tentang sejarah kebangkitan ekonomi negara-negara di Asia seperti China, Jepang, dan Malaysia ataupun Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina. Katanya, "Indonesia adalah raksasa yang belum bangun. Adalah tugas kaum muda, terutama mahasiswa, untuk membangunkannya. Tidak hanya mempelajari sejarah, sudah saatnya mahasiswa yang membuat sejarah!" Kontan, ratusan mahasiswa yang hadir di aula langsung memberikan tepukan membahana.
Selain itu, RR, panggilan akrab Rizal Ramli, menekankan pentingnya Indonesia meninggalkan sistem neoliberalisme. Ia membeberkan, neoliberalisme adalah suatu fundamentalisme dalam pemikiran ekonomi yang tidak kalah berbahaya dari fundamentalisme agama.
"Kita tidak boleh menyerahkan semuanya ke pasar bebas. Jangan hanya mengikuti logika kapitalisme yang senantiasa menekankan optimalisasi daripada profit, melainkan kita harus mulai berpikir untuk melakukan optimalisasi dalam nilai tambah. Harus ada strategi industrialisasi untuk menaikkan nilai tambah atas kekayaan bahan mentah kita sehingga mampu menciptaan lapangan kerja massal untuk puluhan juta orang," ungkapnya.
Kalau melulu mengikuti sistem neoliberal, sambung Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan ini, maka Indonesia akan terus saja bernasib seperti Philipina yang hanya mampu mengeskpor bahan mentah dan pembantu rumah tangga. Indonesia selamanya tidak akan sanggup menyusul Malaysia, China, Jepang, maupun Brasil.
[dem]
BERITA TERKAIT: