"Selama saya bertugas di Komisi VI, saya menilai kinerja Mustafa Abubakar termasuk yang terbaik di mitra kerja Komisi VI. Komunikasi dengan Komisi VI terjalin baik, dia menerima dengan baik masukan, saran dan kritikan dari anggota Komisi VI walau kritikan pedas sekalipun," kata anggota Komisi VI dari Fraksi PKS, Mahfudz Abdurrahman, Sabtu (1/10)
Contoh kerja baik dari Mustafa, disebutnya, terlihat dalam kasus perselisihan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan Direksi Garuda yang beberapa waktu lalu bisa dia selesaikan dengan baik, sehingga Pilot Garuda tidak jadi mogok dan Garuda tetap beroperasi.
Mahfudz juga menganggap, anggapan bahwa Mustafa sudah gagal di Kementerian BUMN, seperti yang banyak diungkapkan berbagai pihak, amat tidak berdasar.
"Persoalan BUMN kita sudah sejak dulu ada, karena memang dari dulu sudah banyak yang bermasalah. Mustafa hanya melanjutkan estafet di Kementerian BUMN. Tapi kan sekarang kondisi BUMN sudah jauh lebih baik, walau masih ada beberapa yang masih bermasalah, kita lihat setoran deviden BUMN dan setoran pajak BUMN ke penerimaan negara meningkat," ucapnya.
"Kalau dikaitkan dengan persoalan kesehatan, kita semua tidak boleh berspekulasi. Jangan karena persoalan kesehatan, kita bilang Mustafa kinerjanya tidak baik, itu tidak
fair alias tidak nyambung"," tuturnya.
Lagi pula, Mahfudz mengakhiri, sebaiknya biarkan Mustafa menyelesaikan satu pekerjaan besar lagi, yaitu menuntaskan pengalihan kepemilikan 100 persen Indonesia di PT Inalum di Sumatera Utara.
"Kami di Komisi VI pokoknya meminta Pak Mustafa Abubakar bisa segera bertugas kalau sudah sehat benar supaya urusan Inalum tuntas karena kerjasama dengan Pengusaha Jepang akan berakhir tahun 2013, sudah tidak lama lagi," tutup Mahfudz Abdurrahman.
[ald]
BERITA TERKAIT: