Dan menariknya, ternyata tidak hanya Nazaruddin yang berubah, sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga terjadi perubahan.
"Inikan banyak sekali keanehan-keanehan dari perubahan sikap baik dari pemerintah maupun kejanggalan pada saat Nazaruddin ditangkap di Cartagena (Kolombia)," ungkap anggota Komisi III DPR Sarif Sudding kepada
Rakyat Merdeka Online malam ini.
Tak lama setelah Nazaruddin ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, jelas Sudding, Presiden langsung mengeluarkan pernyataan keras, "Tangkap Nazaruddin." Tapi ketika Nazaruddin dari luar negeri mengungkapkan adanya keterlibatas Edhie Baskoro Yudhoyono, Andi Mallarangeng, dan beberapa elit di Partai Demokrat seperti Angelina Sondakh, SBY pun berubah. Kata Sudding, saat itu SBY hanya mengatakan, "Kembalilah Nazaruddin."
"Ini ada apa? Kan begitu. Nah, terjadi juga perubahan sikap pada Nazaruddin ketika dalam wawancara hanya menjurus ke Anas Urbaningrum. Nama Ibas dan Andi Mallarangeng sudah tidak ada lagi disebut-sebut lagi. Ini memang kuat dugaan saya, Nazaruddin ini dalam posisi tertekan," tandas politisi Hanura.
[zul]
BERITA TERKAIT: