"Presiden SBY ini dikelilingi oleh pembantunya yang suka menebar kontroversi, namanya para penabuh gendang," kata Agus (Sabtu, 6/8).
Agus lalu menyebutkan orang yang dia maksud sebagai penabuh genderang perang tersebut adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Demorkat Marzuki Alie, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Ketua Departemen Kominfo Demokrat Ruhut Sitompul. Pernyataan ketiga orang ini sering merugikan citra SBY di depan publik.
"Penabuh gendang perang di media berdampak menciderai citra SBY karena melakukan komunikasi yang buruk. Sebagai contoh, Marzuki Alie menyatakan pers memelintir pernyataannya, padahal ada juga media yang tak memelintir dan tidak memberitakan," terangnya.
Pada kesempatan itu, Agus juga menyayangkan kritik SBY terhadap pers mengenai pemberitaan atas dirinya saat beberapa media menayangkan SMS dan BBM (BlackBerry Messenger) dari Nazaruddin yang menyudutkan dirinya. Kritik itu dinilai Agus terlalu apriori. Sebab, SBY tidak menyebutkan nama media yang dia maksud secara tegas. "Presiden terkesan menyamaratakan semua media," katanya.
Seharusnya, tambah Agus, kalau memang merasa dirugikan SBY atau Marzuki bisa langsung mengkritik media yang mereka maksud. "Jadi, seperti bilang pers sakit mata, tetapi diberi Panadol (obat sakit kepala). Kritiknya selalu tidak pas," katanya.
[dem]
BERITA TERKAIT: