Demikian dikatakan pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 25/7).
"Rakornas gagal berfungsi untuk memajukan partai, karena apa yang dilakukan dalam rakornas itu adalah upaya melindungi Anas Urbaningrum dari tuduhan Nazaruddin. Dan rakornas malah tidak memutuskan nasib Nazaruddin," ujar Arbi.
Dari sisi manajemen partai, SBY malah menunjuk Anas Urbaningrum untuk menyelesaikan konflik dan polemik yang menerpa partai selama ini. Padahal, Anas juga sudah masuk dalam pusaran konflik. Itu berarti, SBY membuka peluang bagi Anas melakukan kompromi terhadap Nazaruddin.
"Anas akan melakukan kompromi. Dan kompromi dengan siapa saja bisa, yang penting kompromi kepentingan. Sekarang rakornas membuka itu karena Nazaruddin tidak dipecat dalam rakornas. Padahal banyak orang mengatakan Nazaruddin akan dipecat," tegasnya.
Menurutnya lagi, kemungkinan kompromi Anas dengan Nazaruddin bisa saja mempengaruhi proses hukum yang tengah berjalan dalam kasus Wisma Atlet SEA Games yang melibatkan Nazaruddin dan dugaan korupsi Anas yang dituduhkan Nazaruddin.
"Pengaruh itu bisa ada bisa tidak," singkatnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: