Tapi analis politik, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, tidak ada jaminan bahwa janji SBY dan Majelis Tinggi Demokrat itu masih berlaku sampai sekarang dimana Anas masih diguncang isu korupsi. Salah satu syarat Kongres Luar Biasa yaitu keinginan Majelis Tinggi yang berisi Ketua dan Sekretaris Badan-badan Tinggi di Demokrat. Majelis ini adalah badan baru yang dihasilkan dari Kongres Bandung 2010.
"Kemungkinan majelis tinggi berubah sikap masih ada. Majelis Tinggi terbelah terlihat dari pernyataan-pernyataan elit-elit senior Demokrat seperti Marzuki Alie dan TB Silalahi," kata Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi Trijaya Network di restoran Bakmi Grand Kelinci, Sentul, Jawa Barat, Sabtu (23/7)
Tapi, ditambahkannya, SBY akan berpikir panjang. Kalau tidak ada arus bawah yang meminta KLB maka tertutup kemungkinan KLB .
"Tapi nyatanya itu sudah dimunculkan oleh beberapa DPC yang punya kedekatan dengan satu kubu. Walau Anas juga melakukan konsolidasi," tegasnya.
"Ada atau tidak KLB, sangat tergantung menit ke menit perkembangan Rakornas. Apakah sikap para elit senior itu mempengaruhi arus bawah atau arus bawah dapat memengaruhi suara majelis tinggi dan elit senior," imbuhnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: