Alumni HMI: Adinda Anas Urbaningrum Lebih Baik Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 22 Juli 2011, 16:14 WIB
Alumni HMI: Adinda Anas Urbaningrum Lebih Baik Mundur
zaenal maarif/ist
RMOL. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mendapat tekanan sana-sini agar mundur dari jabatannya.

Permintaan mundur kepada Anas itu setelah namanya ramai diperbincangkan menyusul tuduhan eks koleganya di Demokrat, Muhammad Nazaruddin, soal penggunaan uang negara untuk biaya kampanye Anas pada Kongres II Demokrat di Bandung 2010 lalu.

Desakan menguat jelang Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, besok (Sabtu 23-24/7).

Kali ini dorongan ke Anas datang dari seniornya di Himpunan Mahasiswa Islam angkatan 1976, Zaenal Maarif, melalui surat terbuka yang dikirimkan via e-mail ke media massa, beberapa saat lalu (Jumat petang, 22/7). Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, jika Anas tetap bertahan di posisi Ketua Umum maka mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum itu akan berada di dalam posisi dilematis.    

"Adinda lebih baik mengundurkan diri dalam Rakornas, kalaupun Adinda mampu bertahan sebagai ketua umum, Adinda akan menghadapi situasi yang dilematis baik itu eksternal, terlebih internal, tekan demi tekanan Adinda akan menghadapinya. Dan konsolidasi tak akan mungkin bisa dilakukan, dan hasil pemilu 2014 mustahil bisa menyamai hasil pemilu 2009," tulis Zaenal yang baru saja mengundurkan diri dari Demokrat itu .

Zaenal menambahkan, cita-cita Anas untuk menjadi kader terbaik Demokrat sehingga memuluskan langkah menuju RI-1 pada 2014 dipastikan kandas melihat situasi terakhir yang menyudutkannya. Anas diprediksinya tidak mampu menandingi para calon yang kemungkinan dimajukan para pendiri partai yang lain.

"Sebagai ketua umum, pastilah Adinda berharap dan bercita-cita menjadi kader terbaik sehingga mampu menjadi Capres ataupun Cawapres. Namun dengan kondisi saat ini sepertinya mustahil tercapai, karena tidak mungkin Adinda punya kemampuan menandingi calon yang akan diajukan dari para pendiri partai yang saudara pimpin," jelasnya.

Dengan kondisi dan situasi seperti itu, menurut Zaenal, maka tidak ada manfaat bagi Anas untuk bertahan sebagai ketua umum.

"Semakin Adinda mencoba untuk mempertahankan diri, situasi akan semakin menyakitkan diri Adinda dan keluarga," tegas Zaenal.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan jaminannya bahwa tidak akan ada Kongres Luar Biasa untuk menjungkalkan Anas dari tampuk kepemimpinan di tubuh partai.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA