Tapi pernyataan Mari Elka Pangestu diragukan kebenarannya. Pasalnya, tingkat inflasi sejauh ini cenderung melampau batas ekspektasi pasar.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Azhari, mengakui sudah meminta Mendagri untuk menjawab keraguan masyarakat itu dengan tindakan nyata dalam hal ini adalah operasi pasar dan pengadaan beras jatah orang miskin dalam jangka pendek. Operasi pasar dilakukan bersama Badan Urusan Logistik.
Selain itu, Azhari juga mengatakan, Komisi VI sudah menyetujui anggaran Rp 505 miliar untuk pembangunan dan penataan pasar tradisional di seluruh Indonesia tahun 2011. Dana itu untuk membantu pasar tradisional bertahan di tengah gempuran pasar-pasar modern.
"Kami sudah minta pada Menteri Perdagangan untuk lakukan operasi pasar, pasar murah dan penyaluran raskin yang anggarannya semua sudah kami setujui pada anggaran 2011," ujar Azhari kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu (13/7).
Sementara, untuk angka inflasi pada Juli ini, Komisi VI dan pemerintah belum menyepakati angkanya. Tapi Komisi VI bertahan di angka Rp 5,65 persen, sementara pemerintah tetap di 6 persen.
Dua hari lalu, Menteri Mari Pangestu mengklaim, belum melihat akan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok dalam waktu dekat ini. Namun, Kemendag akan terus berkoordinasi dengan stakeÂholder lain untuk menjaga dan memantau harga dan stok kebutuÂhan sembako menjelang puasa dan Lebaran nanti.
Mari menegaskan, transportasi pangan menjadi prioritas utama dalam menjaga kebutuÂhan pokok masyarakat. Tujuannya, untuk melancarkan distribusi bahan pangan tersebut agar tidak terjadi lonjakan harga yang semaÂkin parah menjelang puasa dan Lebaran. Pemerintah juga, katanya, berkomitmen melakukan operasi pasar apabila ada kenaikan harga pangan yang mencapai 10 persen lebih.
[ald]
BERITA TERKAIT: