Kasih Tahu Nazaruddin Kabur, Ternyata Singapura Juga Peduli Citra

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 09 Juli 2011, 09:44 WIB
Kasih Tahu Nazaruddin Kabur, Ternyata Singapura Juga Peduli Citra
ilustrasi
RMOL. Mengapa Singapura menjadi tempat pelarian yang hangat bagi para koruptor dunia terutama Indonesia? Ada tiga hal yang menjadikannya demikian.

"Yang perlu kita ketahui mengapa Singapura menjadi tempat pelarian koruptor Indonesia, karena faktor pertama, geografis dekat dengan Jakarta. Kedua, karena tak ada perjanjian ekstradisi, dan ketiga, fasilitas institusi finansial yang begitu luar biasa yang diberikan pada pendatang," ujar Pengamat Sosial Politik Universitas Nanyang Singapura, Sulfikar Amir, dalam Polemik Trijaya Network bertajuk "Kepak Si Burung Nazar" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (9/7).

Tapi harus diketahui juga bahwa Singapura adalah negara yang memiliki kepentingan sendiri.

"Mereka tidak peduli siapa yang datang, duit yang mereka bawa darimana, karena mereka hanya peduli, kalau duit itu masuk legal mereka akan terima," tegasnya.

Masalahnya, banyak opini bahwa Singapura menyembunyikan, dan sepertinya pemerintah Singapura tak mau kerjasama dalam hal penangkapan koruptor dengan pemerintah Indonesia.

"Apakah Singapura memberi sarana bagi koruptor? Pernyataan Kemenlu Singapura bahwa Nazaruddin keluar dari negerinya sebelum ditetapkan tersangka, adalah hal menarik karena tidak pernah Singapura memberi pernyataan eksplisit soal tersangka yang ada di negaranya," ungkap dia.

Dan hal itu, lanjutnya, menunjukkan mereka mau perbaiki citra mereka sebagai tempat pelarian koruptor.

"Saya pikir ini ada kaitannya dengan rencana pembentukan komunitas ASEAN dimana Singapura ingin jadi tetangga yang baik bagi seluruh negara Asia Tenggara," tegasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA