RUYATI DIHUKUM MATI

Marty Natalagewa Legowo Batal ke Norwegia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Rabu, 22 Juni 2011, 09:25 WIB
Marty Natalagewa Legowo Batal ke Norwegia
marty natalegawa/ist
RMOL. Berbeda dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang lebih senang menghadiri pelantikan DPC PKB Kabupaten Tegal, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan legowo tidak menghadiri pembukaan resmi Dialog Bilateral HAM ke-10 antara Indonesia dan Norwegia (Selasa 21/6) yang diselenggarakan di Hotel Plaza, Oslo.

Dari informasi yang diperoleh, dia dijadwalkan memberikan sambutan dan pernyataan paralel dengan menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Store. Sebagai gantinya, Menlu mengirimkan Dirjen Amerika dan Eropa, Retno Marsudi.

“Betul, dalam acara pembukaan kemarin Pak Marty tidak hadir. Dia digantikan oleh Ibu Retno yang juga ketua delegasi Indonesia dalam dialog ini. Dalam sambutan, Ibu Retno memang menyampaikan permohonan maaf Pak Marty karena tidak bisa memenuhi janjinya untuk menghadiri pembukaan acara ini. Katanya, lagi ada urusan domestik yang harus diselesaikan bersama-sama anggota DPR”, kata Saleh Partaonan Daulay, Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah yang juga

menjadi salah seorang anggota delegasi RI dalam dialog tersebut ketika dihubungi Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 22/6) melalui sambungan telepon.

Saleh menambahkan bahwa ketidakhadiran Marty Natalegawa memang agak sedikit mengurangi khidmatnya acara pembukaan kemarin. Pasalnya, para pejabat di lingkungan kementerian luar negeri Norwegia sangat kompak untuk hadir bersama-sama dengan menterinya.

“Kalau tidak salah, kemarin itu pihak Norwegia dihadiri oleh para pejabat tinggi Kemenlu-nya. Selain menteri luar negeri Norwegia, Dirjen PBB dan Urusan Kemanusiaan, Geir O. Pedersen juga memberikan sambutan. Mungkin karena pembukaan kemarin adalah peringatan satu dekade dialog ini dilaksanakan, pihak Norwegia sangat mengharapkan kehadiran Pak Marty. Tetapi apa mau dikata, sesuai dengan pemberitaan yang berkembang, menlu kita kelihatannya lebih fokus untuk menyelesaikan isu-isu domestik di tanah air,” urai Saleh.

Saat ini, Indonesia dan Norwegia sedang melaksanakan Dilaog Bilateral ke-10 tentang HAM. Dalam dialog ini diutarakan tiga isu penting yaitu; HAM dalam perspektif keamanan, HAM dan perlindungan hak-hak anak, dan HAM dalam lingkup agama dan budaya toleransi. Delegasi Indonesia dalam acara ini terdiri dari para pejabat di kemenhan, Polri, TNI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Agara serta beberapa tokoh agama. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA