Si penyebar isu kelihatannya ingin memanfaatkan hujan yang turun dengan deras di Jakarta dan sekitarnya, dan menggabungkan perkiraan tentang potensi gempa yang disampaikan oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial hari Minggu lalu (15/5).
Potensi gempa yang disampaikan kantor Andi Arief itu didasarkan pada studi terhadap dua hal. Pertama kondisi pertemuan lempeng Euro-Asia dan India-Australia di sepanjang pantai barat Sumatera hingga selatan Jawa dan Sunda Kecil, dimana lempeng India-Australia bergerak ke bawah lapisan lempeng Euro Asia. Pertemuan ini dikenal dengan istilah subduction. Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan instansi lain, pihak Andi Arief juga tengah memperkirakan proses pelepasan energi pada pertemuan kedua lempeng itu.
Hal kedua yang tengah dipelajari adalah berbagai catatan mengenai gempa dan bencana katastropik di masa lalu yang terjadi di sekitar kawasan yang kini dikenal sebagai kepulauan Indonesia. Disimpulkan gempa memiliki pola yang berulang. Hanya belum bisa dipastikan benar titik episentrum, kapan dan berapa besar energi yang dilepaskan.
Pesan yang di-broadcast melalui jaringan Blackberry itu menyebutkan bahwa BMKG telah merilis informasi yang menyebutkan bahwa Jakarta akan diguncang gempa berkekuatan 8,7 Skala Richter pada malam ini. Dan masyarakat diimbau untuk menghindarkan daerah yang berdekatan dengan pantai apabila terjadi guncangan yang kuat malam nanti. Masyarakat juga diminta keluar rumah dan berkumpul di kawasan yang datang agar tak terkena reruntuhan.
Untuk memperkuat isi dari pesan berantai itu disertakan juga link berita dari sebuah media massa berbasis online. Bila diklik, link itu akan mengantar pembaca ke sebuah berita yang walau pun tentang potensi gempa namun tidak memiliki kaitan langsung dengan bagian pengantar pesan berantai tersebut.
“Ini hoax. Antara kalimat pengantar dan isi berita sama sekali tidak berhubungan dan BMKG tidak pernah me-release ini,†tulis Andi Arief dalam pesan balasan yang dikirimkannya. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: