BAYANG-BAYANG ISREAL

Telkomsel Janji Tidak Slonong Boy Tentukan Pemenang Tender CRM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Kamis, 12 Mei 2011, 14:52 WIB
Telkomsel Janji Tidak Slonong Boy Tentukan Pemenang Tender CRM
ilustrasi
RMOL. Masyarakat khawatir perusahaan IT kelas dunia yang diduga merupakan salah satu penopang perekonomian Israel, Amdocs, dapat mengancam aspek pertahanan dan keamanan Indonesia.

Sejak pertengahan tahun lalu Amdocs menjadi perusahaan rekanan Telkomsel yang membantu menyiapkan sistem penagihan. Sementara belakangan ini Amdocs disebut-sebut ikut dalam tender pembangunan Customer Relationship Management (CRM) senilai 200 juta dollar AS atau setara Rp 1,8 triliun.

Bila menang dalam tender itu Amdocs dikhawatirkan dapat memetakan profil pelanggan Telkomsel yang jumlahnya diperkirakan hingga 100 juta. Sementara banyak pejabat tinggi dan pengambil kebijakan Indonesia adalah pelanggan Telkomsel. Dengan demikian, bukan tidak mungkin berbagai informasi strategis yang diperbincangkan tokoh-tokoh Indonesia dalam komunikasi seluler disadap dengan mudah dan dimanfaatkan untuk melemahkan sendi-sendi kenegaraan dan kebangsaan.

Hal lain yang menjadi perhatian masyarakat berkaitan dengan sepak terjang Israel di arena global yang kerap kali mengabaikan dan menafikkan berbagai kovenan dan hukum internasional. Menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang menopang Israel dipandang sama dengan mendukung prilaku Israel sebagai negara yang gemar mengangkangi kesepakatan internasional dan melakukan pelanggaran HAM.

“Kami dapat memahami semua pandangan negatif yang berkembang di masyarakat. Pemikiran seperti itu bisa saja timbul, dan sulit bagi kami untuk mengomentarinya. Tidak bisa disalahkan atau diberankan. Kami menghargai pikiran itu. Kami juga tanyakan siapa mereka,” ujar Deputy Vice President Corporate Secretary Telkomsel, Aulia Ersyah Marinto, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis siang (12/5).

Namun demikian, dalam penjelasannya, Aulia tidak dapat mengatakan apakah Amdocs memang benar ikut dalam tender atau tidak. Informasi mengenai peserta tender masih harus ditutupi karena masih dalam tahap adminstrasi.

“Tolong dipahami bahwa kami adalah perusahaan yang harus beroperasi dan berbisnis seperti umumnya perusahaan. Soal keamanan bagi negara, tentu kami pikirkan. Jelas kami tidak akan slonong boy (menentukan pemenang tender),” katanya lagi. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA