Kasusnya Memanas, Rosa Ngaku Pecat Pengacara Tanpa Tekanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 29 April 2011, 12:39 WIB
Kasusnya Memanas, Rosa Ngaku Pecat Pengacara Tanpa Tekanan
ilustrasi
RMOL. Tersangka suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Mindo Rosaline Manullang, membenarkan telah memecat Kamaruddin Simanjuntak dari posisi pembela hukumnya.

Rosaline menegaskan, surat pencabutan kuasa untuk Kamaruddin yang diserahkan adiknya kepada penyidik KPK tadi malam (Kamis, 28/4), benar dibuat olehnya sendiri.

"Ya sudah dicabut surat kuasanya," katanya beberapa saat sebelum menjalani pemeriksaan penyidik, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (29/4).

Rosaline membantah anggapan bahwa surat pemecatan yang dibuatnya lantaran tidak kuat diintimidasi oleh seorang politisi partai berkuasa yang menjadi bosnya. Rosaline mengaku pencabutannya benar-benar dibuatnya sendiri tanpa tekanan.

"Enggak ada tekanan," tegas perempuan bersapaan Rosa ini.

Kepada Rakyat Merdeka Online, tadi malam (Kamis, 28/4), Kamaruddin Simanjuntak mengaku tak percaya dengan pemecatan yang dilakukan Mindo Rosaline Manullang.

Sekalipun disampaikan melalui surat resmi dan ditandatangani Rosa, ia tetap tidak percaya sudah dipecat. Kamaruddin menilai surat pencabutan kuasa bagi dirinya dilakukan oleh pihak ketiga, baik keluarga, perusahaan tempat Rosa berkantor maupun dari pihak-pihak tertentu yang memang dari awal tidak ingin terseret dalam kasus suap yang menurutnya cukup 'panas'.

Kemarin juga, Kamaruddin mengaku dirinya mendapat teror dari sekelompok orang yang diduganya suruhan bos Rosa yang adalah politisi partai berkuasa. Dia pun sudah melaporkan teror itu kepada kepolisian.

Menurutnya ada satu keanehan yang betul-betul aneh di balik kemunculan surat pemecatan dirinya. Kamaruddin dipecat Rosa, Rabu (27/4). Surat pemecatan itu baru diantarkan adik Rosa ke KPK pada Kamis malam (28/4). Rosa tertangkap bersama Sekretaris Menpora Wafid Muharram dan manajer marketing PT DGI Muhammad Idris Umar, pekan lalu.

Menurut Kamaruddin, dirinya sudah melihat surat pemecatan itu  pada Rabu (27/4) saat hendak menemui Rosa di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ada sekelompok orang yang memperlihatkan surat itu pada dirinya. Nah, sekelompok orang itulah yang mengancam akan membunuh dirinya dan Rosa.[ald]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA