Seperempat abad hidupnya dihabiskan untuk jurnalistik. Bahkan ketika harus bolak-balik ke rumah sakit karena serangan jantung, pria yang akrab disapa Pak Ros ini masih aktif menulis kolom dan menghadiri berbagai forum bersama pimpinan redaksi dan tokoh pers.
Pak Ros memulai karier jurnalistiknya sejak berumur 20-an, tercatat telah menulis sedikitnya 21 judul buku dan ratusan artikel di hampir semua koran dan majalah utama di Indonesia dan di beberapa penerbitan asing. Lahir di di Kubang Nan Dua, Solok, Sumatera Barat, 10 Mei 1922, anak keempat dari sepuluh bersaudara putra Anwar Maharaja Sutan ini memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya di masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat (1947-1957) dan Pedoman (1948-1961).
Pak Ros telah hidup dalam 'multi-zaman'. Dari masa penjajahan Jepang, pemerintahan Sukarno, Soeharto, masa reformasi hingga saat ini.
Pada tahun Januari 2011,
Rakyat Merdeka Online memberikan Rosihan Anwar bersama Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, dengan penghargaan 'Life Time Achievement' atau 'Prestasi Sepanjang Hayat.
Pak Ros menikah dengan Siti Zuraida Binti Moh. Sanawi dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Aida Fathya Darwis, Omar Luthfi Anwar dan Naila Karima. Enam bulan lalu atau tepatnya 5 September 2010, istri tercinta mendahuluinya menghadap Sang Khalik.
Tepat hari ini, pukul 08.15 WIB, Pak Ros pun menghembuskan napas terakhir di RS MMC, Jakarta Selatan dalam usia 89 tahun.
Selamat Jalan Pak Ros, wartawan senior Indonesia kami!Berikut biodata singkat almarhum Rosihan Anwar:
Nama Lengkap: Rosihan Anwar
Tempat, Tanggal Lahir : Sumatera Barat, 10 Mei 1922
Perjalanan karir:
Pemimpin Redaksi Surat kabar "Pedoman" (1948-1961 dan 1968-1974)
Pengajar dan Penatar (tahun 1970-an) jurnalistik
Wartawan Freelance / kolomnis berbagai penerbitan dalam negeri
Wartawan Surat kabar "Asia Raya" ( 1943 - 1945 )
Wartawan Surat kabar "Merdeka" ( 1945 - 1946 )
Pendiri /Pemimpin Majalah Mingguan "Siasat" ( 1947 - 1957 )
Koresponden / kolumnis beberapa penerbitan luar negeri sejak ( 1966 )
Pemimpin Redaksi majalah bulanan, penerbitan DFN "Citra Film" ( 1981 - 1982 )
Perjalanan organisasi:
Pemain dan Ketua Perkumpulan Sandiwara (berdiri hingga tahun 1947)
Anggota Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N)
Anggota Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI)
Pendiri "Maya" Bersama Usmar Ismail ( 1944 )
Pemain Film " Darah dan Doa" Produksi Perfini ( 1950 )
Pemain Film " Lagi-lagi Krisis" Produksi Perfini ( 1955 )
Ketua Umum PWI Pusat ( 1970 - 1973 )
Pemain Film " Karmila" Produksi Perfini ( 1975 )
Kepala Bagian Publikasi Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) ( 1976 - 1998 )
Anggota Dewan Juri Film Cerita FFI ( 1976 - 1979 )
Ketua Dewan Juri Festival Film Indonesia (FFI) ( 1976 - 1991 )
Anggota Dewan Film Nasional ( 1978 - 1995 )
Wakil Ketua Kelompok kerja tetap promosi dan pemasaran Film di luar negri ( 1981 - 1983 )
Ketua Dewan Kehormatan PWI ( 1983 - 1988 )
Pemain Film" Tjoet Nya Din ( 1985 )
Wakil Ketua Badan Pertimbangan Perfiliman Nasional ( 1995 - 1998 )
Penghargaan:
Bintang Mahaputera Utama III ( 1973 )
Bintang ( The Order of the Knights) Rizal, Philipina ( 1977 )
Piagam Penghargaan Pena Emas PWI Pusat ( 1979 )
Third ASEAN Awards in Communication ( 1993 )
Bintang Aljazair ( 2005 )
Lifetime Achievement dari Rakyat Merdeka Online (2011).
Keluarga:
- Istri: Siti Zuraida Sanawi (almarhum)
- Anak:
-Dr. Aida Fathya Darwis (anak)
-Omar Luthfi Anwar, MBA (anak)
-Dr. Naila Karima (anak)
BERITA TERKAIT: