Sri Mulyani datang bersama para pejabat Bank Dunia ke Ruang Puri Kencana III, tempat digelarnya pertemuan antara Pemerintah dan Bank Dunia.
Kalangan aktivis anti-neoliberal resah dengan pertemuan hangat kedua tokoh itu. Dari bahasa tubuh ketika bersalaman, menunjukkan SMI dan SBY masih menyimpan 'kemesraan'. Dugaan bahwa SMI ditunjuk sebagai pejabat di World Bank sebagai upaya penyelamatan SMI dari jeratan hukum kasus kejahatan korupsi Bank Century, terkenang kembali.
"Padahal dua lembaga tinggi negara, yakni DPR dan BPK sudah menyatakan secara tegas adanya pelanggaran kasus korupsi sehingga kalau dituntaskan maka SMI dan Boediono adalah tersangka utama kasus tersebut dan harus ditangkap," ujar aktivis Gerakan Indonesia Bersih, Ahmad Kasino, kepada
Rakyat Merdeka Online, Minggu (10/4).
Kemesraan SMI dan SBY yang dipertontonkan di Bali kemarin memperkuat dugaan agenda paham Neoliberal semakin kokoh untuk melakukan cengkraman di negara Indonesia yang sangat merugikan rakyat.
"Mahasiswa dan pemuda harus melanjutkan perjuangan ekstra parlementer untuk selamatkan bangsa ini dari pengkhianatan elit yg menjadi antek Paham Neoliberal," ujar Kasino.
Kehadiran Sri Mulyani di Bali menarik perhatian media, karena untuk pertama kalinya ia menunjukkan diri menghadiri forum internasional di Indonesia. Sri Mulyani mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada 1 Juni 2010 silam untuk menerima tawaran sebagai Managing Director World Bank.
[zul]