Informasi yang dibocorkan WikiLeaks lewat dua media Australia tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono antara lain turut menikmati aliran dana bailout Bank Century untuk kepentingan pemilihan presiden tahun 2009. Kemudian, intervensi hukum terhadap kasus korupsi Taufiq Kiemas. Penyalahgunaan wewenang oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Lainnya, menggunakan Badan Intelijen Negara untuk memata-matai lawan politik.
Alasan pemerintah tak menggunakan jalur hukum untuk membantah kabar miring itu adalah integritas dan kredibilitas Presiden SBY yang tidak perlu diragukan. Karena itu, informasi yang diberitakan dua koran Australia itu dengan sendirinya terbantahkan oleh fakta.
Politisi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, kepada
Rakyat Merdeka Online (Rabu, 23/3), menyayangkan sikap pemerintah tersebut. Menurutnya, efek bola salju sedang terjadi dan mengarah pada ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah.
"Ini akan terjadi efek bola salju ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah. Seharusnya, pemerintah membantah dengan bukti-bukti hukum dan ambil perlawanan di jalur hukum," ujarnya.
TB mengatakan, pembiaran oleh pemerintah terhadap isu-isu yang hangat di masyarakat akan merugikan pemerintah sendiri. Selain ketidakpercayaan dan instabilitas, bisa jadi yang disebut pemerintah sebagai kebohongan malah menjadi kebenaran di mata masyarakat.
"Jangan sampai terjadi, apa yang dikatakan pemerintah adalah kebohongan, bagi rakyat adalah kebenaran," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: